Pengertian TAM (Technology Acceptance Model) Menurut Ahli



Technology Acceptance Model (TAM) merupakan salah satu model yang dibangun untuk menganalisis dan memahami faktorfaktor yang mempengaruhi diterimanya penggunaan teknologi komputer yang diperkenalkan pertama kali oleh Fred Davis pada tahun 1986.  TAM merupakan hasil pengembangan dari Theory of Reasoned Action (TRA), yang lebih dahulu dikembangkan oleh Fishbein dan Ajzen pada 1980. 

Dijelaskan mengenai tujuan TAM sebagai berikut:
Tujuan TAM lebih dikhususkan untuk menjelaskan perilaku para pengguna komputer (computer usage behavior). Model TAM ini tidak hanya bisa untuk memprediksi, namun juga bisa menjelaskan sehingga peneliti dan para praktisi bisa mengidentifikasi mengapa suatu faktor tidak diterima dan memberikan kemungkinan langkah yang tepat.
Tujuan utama dari Technology Acceptance Model (TAM) sesungguhnya adalah untuk memberikan dasar langkah dari dampak suatu faktor eksternal pada kepercayaan intern (internal beliefs), sikap (attitude) dan niat (intention). TAM dirancang untuk mencapai tujuan tersebut dengan cara mengidentifikasi beberapa variabel dasar yang disarankan pada penelitian sebelumnya yang setuju dengan faktor-faktor yang mempengaruhi secara cognitif dan affectif pada penerimaan komputer (computer acceptance). TAM memposisikan dua kepercayaan (beliefs), yaitu perceive usefulness dan perceieved ease of use sebagai faktor utama perilaku penerimaan komputer.

Dikemukakan pula oleh Davis (1989) dalam Jogiyanto (2008) menjelaskan bahwa pengembangan item-item konstruk ini difokuskan pada dua konstruk teoritis yaitu kegunaan persepsian (perceived usefulness) dan kemudahan penggunaan persepsian (perceived ease of use) yang secara teori merupakan penentu-penentu dasar dari penggunaan (use) dari sistem.

Berdasarkan pendapat di atas, maka kuesioner dalam penelitian ini menggunakan acuan dasar dalam penentuan item pertanyaan yaitu kegunaan persepsian (perceived usefulness) dan kemudahan penggunaan persepsian (perceived ease of use), sehingga melalui kuesioner tersebut dapat dilihat apakah program sudah sesuai dengan persepsi dan memudahkan pengguna dalam pengoperasian program yang telah dibuat.
Previous
Next Post »