Skrip Dasar PHP (PHP Hypertext Preprocessor)




Dalam program PHP, terdapat skrip dasar PHP dengan cara penulisan yang telah dikemukakan oleh beberapa ahli berikut.
Menurut Sulhan (2007:75) skrip PHP diawali dengan tanda lebih kecil (<) dan diakhiri dengan tanda lebih besar (>). Ada beberapa cara menuliskan skrip PHP, yaitu:
Cara pertama:
<?
     ……Skrip PHP
?>
Cara kedua:
<?php
     ……Skrip PHP
?>

Cara ketiga:
<SCRIPT LANGUAGE = “php”>
       ……Skrip PHP
</SCRIPT>

Sedangkan menurut Peranginangin (2006:4) sintaks program/script PHP ditulis dalam apitan tanda khusus PHP. Ada empat macam pasangan tag PHP yang dapat digunakan untuk menandai blok script PHP:
1.  <?php ..... ?>
2.  <script language = “PHP”> ..... </script>
3.  <? ..... ?>
4.  <% ..... %>
Cara 1 dan 2 merupakan cara yang paling umum digunakan sekalipun cara 3 tampak lebih praktis karena cara 3 tidak selalu diaktifkan pada konfigurasi file php.ini yang terdapat pada direktori c:apache\php.
Cara 4 juga dimungkinkan sebagai kemudahan bagi anda yang sudh terbiasa dengan ASP (Active Server Pages). Namun,bila itu tidak dikenal, maka harus dilakukan pengaktifan pada file konfigurasi php.ini.

Berdasarkan penjelasan skrip dasar PHP diatas dapat disimpulkan bahwa skrip dasar PHP harus diawali oleh tanda lebih kecil (<) dan diakhiri dengan tanda lebih besar (>). Penulisan skrip yang biasa dilakukan oleh pengguna ada 3 macam, yaitu <?php ..... ?>, <? ...... ?>, dan <script language = ”PHP”> ..... </script>. Skrip PHP dituliskan pada titik-titik (....) yang terdapat diantara tanda-tanda tersebut.


Sumber:

Sulhan, Mohammad.2007. Pengembangan Aplikasi Berbasis Web dengan PHP & ASP. Yogyakarta: Gava Media.
Peranginangin, Kasiman. 2006. Aplikasi WEB dengan PHP dan MySQL. Yogyakarta: CV. Andi Offset.
Previous
Next Post »